kisah yang tidak mau menjadi tua

Saya lupa kapan terakhil kali saya tertawa, sebelum kemarin. Sejak saya dan kamu berpisah dalam simpang yang membelah.

Barangkali, Allah memisah angkasa kita biar kita belajar menemukan rindu. Atau mungkin biar saya bisa menuliskan segala kehilangan dan jarak yang lupa jalan pulang. Biar saya dan kamu saling menanyai, tanda tanya besar soal kabar tentang sehari-hari.

Jarak mengajari bahagia yang terlampau sempurna. Cukup, hingga saya belajar cara memaruh. Biar separuhnya saya simpan untuk mengeja rindu dan menyenandungkan lagu sedih yang saya dengar di bandara. 

Saya punya tanya, kamu punya jawaban, soal harapan dan pertemuan yang segera ingin dikabulkan.

Saya kamu, dan kisah-kisah yang tidak mau jadi tua.



Untuk sahabatku, kawan lama, yang tidak pernah kemana.

Komentar

Postingan Populer